Sorotan dari diet standar untuk individu

Makanan pokok, atau sekadar makanan pokok, adalah makanan yang sering dimakan dan dalam jumlah tertentu sehingga merupakan porsi dominan dari pola makan standar bagi individu atau kelompok populasi, menyediakan sebagian besar kebutuhan energi dan umumnya membentuk proporsi https://www.crazydogsgrills.com/ yang signifikan. juga dari asupan nutrisi lainnya. Bagi manusia, makanan pokok dari suatu masyarakat tertentu dapat dimakan sesering setiap hari atau setiap kali makan, dan kebanyakan orang menjalani pola makan yang hanya didasarkan pada sedikit variasi makanan pokok.

Makanan pokok tertentu bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, namun biasanya berupa makanan murah atau mudah didapat yang menyediakan satu atau lebih makronutrien dan mikronutrien yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan kesehatan: karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Contoh umumnya mencakup biji-bijian (sereal dan polong-polongan), biji-bijian, kacang-kacangan, dan umbi-umbian (umbi-umbian dan akar-akaran). Diantaranya, biji-bijian (beras, gandum, oat, jagung, dll.), kacang-kacangan (lentil dan kacang-kacangan) serta umbi-umbian (misalnya kentang, talas, dan ubi) menyumbang sekitar 90% dari asupan kalori makanan dunia.

Peradaban pertanian awal menghargai makanan hasil panen yang mereka tetapkan sebagai makanan pokok karena, selain menyediakan nutrisi yang diperlukan, makanan tersebut umumnya cocok untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama dan tidak membusuk. Makanan yang tidak mudah rusak tersebut adalah satu-satunya makanan pokok pada musim kelangkaan, seperti musim kemarau atau musim dingin beriklim dingin, yang merupakan waktu penyimpanan hasil panen. Selama musim surplus, pilihan makanan mungkin tersedia lebih banyak.

Jenis

Makanan pokok berasal dari produk nabati atau hewani yang dapat dicerna oleh manusia dan dapat disediakan dalam jumlah besar. Makanan pokok nabati yang umum mencakup sereal (misalnya beras, gandum, jagung, millet, barli, gandum, rye, spelt, emmer, triticale, dan sorgum), umbi-umbian yang mengandung tepung (misalnya, kentang, ubi jalar, ubi, dan talas) atau akar-akaran sayuran (misalnya singkong, lobak, wortel, rutabaga), dan polong-polongan kering (lentil dan kacang-kacangan). Makanan pokok yang berasal dari hewan mencakup berbagai jenis daging (biasanya ternak dan unggas), ikan, telur, susu, dan produk susu (misalnya, keju). Makanan pokok lainnya termasuk sagu (berasal dari inti pohon sagu), dan buah-buahan yang besar dan berdaging (misalnya sukun, sukun, kelapa, dan pisang raja). Makanan pokok juga dapat mencakup produk makanan olahan (bergantung pada wilayahnya) seperti minyak zaitun, minyak kelapa, dan gula.

Demografi

Makanan pokok yang dominan di berbagai belahan dunia bergantung pada pola cuaca, medan setempat, kendala pertanian, selera, dan ekosistem. Misalnya, sumber energi utama yang menjadi makanan pokok rata-rata orang Afrika adalah sereal (46 persen), akar-akaran dan umbi-umbian (20 persen), serta produk hewani (7 persen). Di Eropa Barat, makanan pokok utama rata-rata adalah produk hewani (33 persen), sereal (26 persen), serta akar-akaran dan umbi-umbian (4 persen).

Sebagian besar populasi manusia hidup dengan pola makan yang hanya mengandalkan satu atau lebih bahan pokok berikut: sereal (beras, gandum, jagung (jagung), millet, dan sorgum), akar-akaran dan umbi-umbian (kentang, singkong, ubi dan talas), dan produk hewani seperti daging, susu, telur, keju dan ikan. Makanan pokok daerah ini mencakup tanaman gandum hitam, kedelai, barley, oat, dan teff.