Topan Yagi menewaskan lebih dari 100 orang di Vietnam, apa dampaknya terhadap cuaca di Indonesia?

Pihak berwenang Vietnam telah mengkonfirmasi bahwa sedikitnya 127 orang tewas dan 54 lainnya hilang di bagian utara negara itu setelah topan Yagi, yang diklasifikasikan sebagai topan super. Topan terus menyebabkan hujan lebat, tanah longsor, dan banjir.

Ribuan orang terlihat terjebak di atap rumah di beberapa provinsi di Vietnam Utara, sementara yang lain meminta bantuan melalui media sosial pada Selasa (09/10).

Topan Yagi adalah badai paling dahsyat yang melanda Vietnam dalam 30 tahun terakhir. Kekacauan akibat badai ekstrem ini meluluhlantahkan seluruh bagian utara negara Asia Tenggara ini dan menyebabkan 1,5 juta orang kehilangan akses listrik.

Pada Senin (09/09), rekaman kamera menunjukkan momen jembatan Phong Chau di provinsi Phu Tho runtuh sehingga menyebabkan beberapa kendaraan terjatuh ke air di bawahnya.

Meskipun Topan Yagi kini telah memasuki kategori depresi tropis, yang berarti siklon tropis terlemah, pihak berwenang memperingatkan bahwa Topan Yagi akan menimbulkan lebih banyak gangguan saat bergerak ke arah barat.

Phan Thi Tuyet, 50, yang tinggal di dekat sungai, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ini adalah pertama kalinya dalam hidupnya dia mengalami air setinggi itu.

“Aku sudah kehilangan segalanya, semuanya hilang,” ucapnya lembut sambil memeluk kedua anjingnya. “Saya harus pergi ke tempat yang lebih tinggi untuk menyelamatkan hidup kami. Kami tidak punya waktu untuk menyimpan barang-barang kami. Sekarang semuanya terendam air.

Badai dengan kecepatan angin hampir 150 kilometer per jam meruntuhkan jembatan, menghancurkan atap bangunan, merusak pabrik, serta menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Sejauh ini, 54 korban masih hilang.

Pihak berwenang kini telah mengeluarkan peringatan banjir dan tanah longsor untuk 401 kota di 18 provinsi utara. Bungalow di sebagian provinsi Thai Nguyen dan Yen Bai hampir seluruhnya terendam air pada Selasa (10/09) dini hari waktu setempat. Warga hanya bisa menunggu di atap rumah hingga bantuan datang.

Selain korban tewas dan hilang, banjir dan tanah longsor juga menyebabkan sedikitnya 752 orang luka-luka, demikian data Kementerian Pertanian Vietnam pada Selasa (10/09).

Sebelum melanda Vietnam, Topan Yagi menewaskan 24 orang di Tiongkok selatan dan Filipina.

“Sepertinya hanya ada tujuh!” » – Apa dampak panas terhadap masyarakat miskin? Ahli meteorologi mengatakan bahwa seiring dengan klik disini pemanasan bumi, angin topan dapat membawa kecepatan angin yang lebih tinggi dan curah hujan yang lebih tinggi, meskipun dampak perubahan iklim terhadap masing-masing badai sangatlah kompleks.

Topan Yagi sendiri terjadi di Vietnam dan Tiongkok yang secara geografis cukup jauh dari Indonesia.

Bagaimana dampaknya terhadap Indonesia?
Namun, perubahan iklim global dapat mempengaruhi pola angin dan curah hujan di seluruh dunia.

Saat dihubungi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut Siklon Tropis Yagi berdampak terhadap cuaca Indonesia namun tidak «signifikan».