Korea Selatan berharap bahwa pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) akan memprioritaskan perlucutan senjata nuklir Korea Utara secara menyeluruh, kata Menteri Unifikasi Korsel Kim Yung-ho pada Kamis.

Kim mengatakan partai apa malah yang berkuasa di AS akan diharapkan Korsel untuk mengevaluasi kembali kebijakan negara itu terhadap Korut.

«Kami sungguh-sungguh berharap bahwa, dalam cara kerja hal yang demikian, denuklirisasi Korea Utara yang menyeluruh dan tak bisa diubah akan disebutkan sebagai prioritas dan tujuan kebijakan AS hal yang demikian,» kata Kim saat konferensi pers dengan wartawan asing di Seoul.

Ia juga menegaskan bahwa Korsel https://subangjawara.com/ratusan-guru-honorer-di-jakarta-dipecat-mendadak/ akan berprofesi sama dengan pemerintah AS untuk melanjutkan misi hal yang demikian.

«Posisi kami jelas. Kami menginginkan denuklirisasi Korea Utara secara menyeluruh,» ujarnya.

Pada Selasa (20/8), kantor isu Yonhap melaporkan bahwa Partai Demokrat AS sudah menghapus tujuan denuklirisasi Korut dari platform kebijakannya.

Selama Konvensi Nasional Demokrat di Chicago pada Senin (19/8), para delegasi menyetujui platform yang tak menyebutkan tujuan hal yang demikian. Meskipun, platform versi 2020 mencakup komitmen Washington untuk denuklirisasi Pyongyang.

Korsel tangguhkan perjanjian militer dengan Korut

Pemerintah Korea Selatan (Korsel) berencana menangguhkan perjanjian militer yang ditandatangani dengan Korea Utara (Korut) semenjak tahun 2018 lalu yang bertujuan meredakan ketegangan antara kedua negara.

Agenda itu diumumkan sesudah Seoul memperingatkan respons keras untuk kiriman balon-balon yang membawa beban sampah dari Pyongyang.

Seperti dikabarkan Reuters, Senin (3/6/2024), Korut mengirimkan ratusan balon raksasa yang membawa beban sampah ke pelbagai kawasan Korsel dekat perbatasan kedua negara. Otoritas Seoul menyebutnya sebagai provokasi dan menolak klaim Pyongyang yang menyebut hal itu bertujuan mengganggu negara tetangganya.